risna puspita

Sabtu, 17 Desember 2011

Sesekali sebuah sosok datang, tiba2 buatku tersenyum, tiba2 tersipu. Aku melagukan irama hatiku sendiri, tanpa seorangpun menyadari, bahwa aku sedang menggila dengan mayamu.

Rabu, 07 Desember 2011

Tuhanku Yang Maha Melapangkan,
Aku tahu bahwa batasku bukanlah langit.
Batasku yang sesungguhnya adalah diriku
sendiri.
Maka ijinkanlah aku menegaskan diriku untuk tidak menyerah kepada rasa malas, agar aku tetap bekerja walau dalam kesedihan, dan agar aku tidak berpihak kepada dugaan-dugaan buruk yang hanya menjadikanku penunda.
Tuhan, rahmatilah proyek pengembangan pribadiku hari ini, agar aku lebih bersegera, agar aku tak membatasi yang mungkin aku capai. Sesungguhnya, jika aku tak membatasi kepatuhanku kepadaMu, Engkau tak membatasi jawaban bagi doa dan harapanku.
Aamiin
*Mario Teguh*

Rabu, 30 November 2011

Bersyukur, begitulah
seharusnya karena minimal kerjaan sudah ada,
bisa jadi karyawan dengan jalan wajar dan
tes yang cukup rumit, tidak dengan menyuap,
bukankah perlu disyukuri. Selanjutnya adalah
sikap tegar. Ketika dihadapkan pada berbagai
masalah, dilematis memang. Tegar, adalah kata
yang tepat untuk itu. Memang kadang masalah
begitu besar. Tapi, toh kita sendiri yang punya
ukuran tentang besar kecilnya sebuah
masalah. Dan setiap masalah pasti ada jalan
keluarnya. Yakinlah !.
*nice spirit
**copast from http://ping.fm/OTPpg
Getaran pagi yang tag banyak berubah dari beberapa hari yang terlewati, tetap begini, membodohi diri sendiri, mengikis rasa percaya diri, sungguh ini di luar kuasaku, akhirnya segala sesuatu yang akan terjadi ku serahkan padaMu yaa Alloh, karena Kau yang mampu membolak balikkan hati seseorang, juga berlaku padaku.

Jumat, 25 November 2011

Bersentuhan dengan malam, yang kali ini bersih tag membawa mendung besertanya. Dan aku hanya ingin menikmatinya dengan segala rasa nyamanku saat ini.

Selasa, 22 November 2011

Masa depan itu tulisanmu yang kau pahat sendiri. Jangan harap bisa menanjak ribuan kaki tanpa peluh dan tumpukan doa yang terakumulasi dalam catatanNya.

Minggu, 20 November 2011

Dini hari, menikam kesendirian, menyalakan hawa yang berbeda diantara kami. Aku menantimu sepanjang musim, namun kau masih tampak jauh dari getaran jiwaku. Kau lari membingkai hidupmu sendiri, dan tak pernah sekalipun ku terlintas dalam otakmu.
Kita adalah kisah fiksi, yang terlalu tinggi, yang terlalu manis, dan tak akan pernah terjadi.